Senin,06 Nopember 2023
RealtimeNews- Kota Bekasi
Belum hilang dari ingatan tentang maraknya peredaran obat keras jenis Tramadol,Hexymer,Kamlet
,Mercy dll yang di jual bebas pada setiap daerah. Di Kota Bekasi pun tak luput jadi sasaran dari para pengedar maupun bandar obat keras seperti Tramadol,Hexymer, Kamlet, Mercy itu yang pembelinya kebanyakan adalah generasi muda bangsa ini.
Biasanya pedagang Tramadol berkedok dengan menjual kosmetik. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka para pedagang Tramadol era baru sekarang berkedok konter pulsa dan menggantungkan kopi sachet.
Seperti yang kami dapati di Jalan Raya Narogong pangkalan 4 (dekat dengan gerbang peluru Yon Armed 7) Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi baru-baru ini, ternyata diduga penjaja Tramadol tersebut berkedok sebagai penjual pulsa yang menggantungkan kopi sachet.
Dengan kedok model baru tersebut dan cara penjualan yang baru juga sehingga barang-barang haram tersebut tidak disimpan dalam toko itu, guna mengelabui petugas saat sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari aparat kepolisian.
Saat tim awak media realtimenews.id mengawasi cara peredaran modus baru ini, didapati bahwa penjual akan mengambil barang haram tersebut yang di letakkan tidak jauh dari toko, setelah pembeli datang dan memesan barang yang diinginkan. Pantas saja saat dilakukan pemeriksaan dari Polsek Bantar Gebang, tidak di temukan barang haram yang tersimpan di dalam toko pulsa tersebut.
Keberadaan toko obat keras di tempat tersebut sempat di laporkan ke Polrestro Kota Bekasi melalui Pelayanan Pengaduan Masyarakat dan Polrestro Kota Bekasi pun langsung memerintahkan Polsek Bantar Gebang untuk menindak lanjuti adanya laporan masyarakat tersebut. Saat di lakukan pemeriksaan oleh Polsek Bantar Gebang ke TKP tidak di temukan barang-barang yang di maksud tersebut.
“Saat tim dari Polsek Bantar gebang mendatangi TKP, tidak ditemukan adanya barang bukti seperti Tramadol dan sejenisnya” jelas AKP Karna selaku Kanitreskrim Polsek Bantar Gebang saat di mintai konfirmasi oleh awak media melalui pesan whatsapp ( 6/11 ).(Red)
Lingkungan harus mengawasi dan melaporkan, jgn andalkan polisi aja,sbb takutnya udah masuk angin