Berita Teraktual
Minggu, 21 April 2024
Realtimenews.id
Keadilan yang mempunyai kata dasar ‘adil’ yang berarti imbang, tidak berat sebelah, tidak memihak dan tidak sewenang-wenang. Secara gamblang memang adil atau keadilan ini mudah saja di ucapkan, namun dalam pelaksanaannya sangat sulit bahkan nyaris pupus oleh kekuasaan dan uang.
Seorang bapak tua mencari keadilan karena tanah warisan dari orangtuanya diserobot pihak lain yang bukan keluarganya, bahkan sampai timbul adanya sertifikat asli padahal keluarga bapak tua itu tidak pernah menjual kepada siapapun.
Seorang bapak tua juga mencari keadilan karena anaknya di tahan di kantor polisi dengan tuduhan ikut serta dalam tawuran massal yang mengakibatkan korban luka, namun hanya anaknya dan rekan-rekannya saja yang di tangkap dan diproses hukum sedangkan korban luka dan teman-temannya sebagai pelaku tawuran juga bisa bebas dan masih bersorak ria diluar sana.
Dua kasus diatas adalah potret kecil dari keadilan yang tidak bisa mereka dapatkan. Siapa mereka?, mereka itu hanya rakyat kecil yang hanya bisa menerima nasibnya saja. Keadilan tidak berlaku untuk rakyat kecil terbukti dengan kejadian diatas, keadilan hanya untuk si kaya, keadilan hanya untuk penguasa.
Bak mencari jarum di tumpukan jerami, kedua orangtua itu mencari keadilan di negerinya sendiri. Negeri yang makmur, negeri yang berasaskan Pancasila, dimana keadilan untuk rakyat tercantum disana.
Kemanakah keadilan di negeri ini?, inilah yang harusnya kita pikirkan bersama. Karena mungkin apa yang di alami oleh kedua orangtua di atas bisa menimpa kita atau kerabat kita nanti.
Kemanakah keadilan di negeri Pancasila ini sekarang berpihak? Kemanakah para hati nurani para pejabat, penguasa yang melihat hal ini namun hanya terpaku diam saja. Memang hukum tidak memakai hati nurani, namun beranikah fakta-fakta kebenaran di ungkap untuk pembuktian di proses hukum?. Dan bukan karena fakta-fakta berdasarkan kekuasaan dan uang hukum harus tunduk. Namun memang harus diakui itulah potret keadilan dan hukum yang ada di negeri kita tercinta ini sekarang.
Rakyat kecil tidak punya harapan untuk mendapatkan keadilan, rakyat kecil hanya mampu berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
( Penulis : I. Wahyudi )