
Berita Teraktual-Kota Bekasi
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto melantik sebanyak 250 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam rangka mutasi dan rotasi besar-besaran yang digelar di Balai Patriot, Plaza Pemkot Bekasi, Rabu (29/10/2025).
Pelantikan tersebut turut disaksikan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Haris Bobihoe, Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Efendi, serta para kepala perangkat daerah. Dari total pejabat yang dilantik, terdiri atas tujuh pejabat eselon II (Pimpinan Tinggi Pratama) serta 243 pejabat eselon III dan IV (Administrator dan Pengawas).
Dalam sambutannya, Wali Kota Tri Adhianto menegaskan bahwa kebijakan mutasi dan rotasi tersebut telah melalui proses uji kompetensi dan penilaian objektif. Ia berharap langkah ini dapat menghadirkan aparatur yang profesional, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan pembangunan kota yang terus berkembang.
“Mutasi ini bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan dan melakukan penyegaran di lingkungan OPD, agar pelayanan publik semakin optimal,” ujar Tri.
Namun demikian, kebijakan mutasi besar-besaran itu mendapat sorotan tajam dari Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi, Abah Zakaria.
Menurut Abah, mutasi kali ini justru menghambat karier sejumlah pejabat, terutama di level eselon IV yang seharusnya berpeluang naik ke eselon III berdasarkan sistem meritokrasi dan penilaian objektif.
“Mutasi ini tidak beres, karena menghambat karier orang lain. Ada kesan bahwa langkah ini merupakan ‘pembersihan halus’ terhadap pejabat yang dianggap tidak sejalan secara politik,” ujar Abah Zakaria saat ditemui di markas GMBI, Bekasi Timur.
Ia juga menilai kebijakan tersebut sarat muatan politis dibandingkan upaya peningkatan kinerja birokrasi.
“Tri seperti menunda jabatan anak buahnya. Banyak pejabat eselon IV sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun, tapi hanya dimutasi tanpa ada peningkatan jabatan,” imbuhnya.
Abah pun mempertanyakan dasar pertimbangan mutasi yang menurutnya tidak transparan dan berpotensi menimbulkan ketidakadilan di kalangan ASN.
Di akhir pernyataannya, Abah bahkan memperkirakan masa jabatan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto tidak akan lama. Ia menilai akan ada dinamika politik dan hukum yang dapat memengaruhi kepemimpinan di Kota Bekasi. (Ahd)