
Berita Teraktual-Kota Bekasi
Program normalisasi saluran air yang menjadi trend positif untuk semua elemen masyarakat dan juga para pemangku kebijakan, menjadi tugas yang harus diselesaikan dalam pembangunan berkelanjutan.
Hal ini di lakukan gguna mengantisipasi banjir saat datang musim hujan, mulai dari pengerukan lumpur (Pemantusan), pembongkaran bangunan liar (Bangli), hingga pemasangan udicth pembangunan normalisasi saluran air di lingkungan lewat program serap aspirasi “Reses” anggota dewan terus dilakukan.
Lurah Pejuang, Suhendra menuturkan, normalisasi saluran air dan pemantusan, tentunya sangat efektif dan bermanfaat guna mengantisipasi banjir saat musim penghujan datang, ucap pak Lurah.
Begitupun soal normalisasi sungai/kali kapuk, karena sudah sekian lama kali kapuk yang ada di wilayah Pejuang, tidak pernah dilakukan pengerukan lumpur (pemantusan), sehingga banyak sekali endapan lumpur dan sampah yang menghambat aliran debit air di kali tersebut meluap, dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah yang ada Kelurahan Pejuang.
Pemantusan/pengerukan lumpur dan pembongkaran bangunan liar (Bangli) di bantaran kali kapuk, sudah berjalan hampir selama 5 bulan, dan terus kami lanjutkan hingga perbatasan dengan Kabupaten, ujarnya.
Banyaknya bangli yang berada di bantaran kali kapuk harus di lakukan pembongkaran dan dirapikan, sehingga tidak menghambat aliran airnya, tentunya hal ini dilakukan untuk kenyamanan warga masyarakat yang selalu berdampak banjir, sambungnya.
Dengan program tersebut, aspirasi dan keluhan-keluhan masyarakat dapat menjadi prioritas untuk bisa dilaksanakan dan diwujudkan, sehingga wilayah Pejuang terbebas dari genangan dan banjir benar-benar dapat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dengan program serap aspirasi ini, saya ucapkan rasa terima kasih kepada para pemangku kebijakan khususnya anggota dewan yang telah merealisaikannya.(Ahd)