
Berita Teraktual-Bekasi
Mahasiswa berorasi di depan gerbang utama PT Prokemas Adhikari Kreasi (Mypak), Jalan Raya Fatahillah KM 49, Kalijaya, Cikarang Barat, Kamis (2/10/2025). Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam KOMAKSI turun ke jalan, mengibarkan semangat solidaritas untuk para pekerja.
Aksi ini dipicu kegelisahan atas dugaan pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan oleh Yayasan Tenaga Kerja PT Blis Putra Indah (PT BPI) yang menyalurkan tenaga kerja ke PT Mypak. Mahasiswa menilai praktik itu sudah masuk kategori eksploitasi.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut manajemen perusahaan segera bertanggung jawab atas dugaan pemotongan gaji sepihak yang selama ini membebani para buruh.
Mereka mendesak agar seluruh upah dan tunjangan yang dipotong secara ilegal segera dikembalikan tanpa terkecuali. Lebih jauh, mahasiswa juga mengecam praktik intimidasi dan ancaman pemutusan hubungan kerja yang ditujukan kepada pekerja, khususnya mereka yang berani bersuara melalui serikat.
Bagi mahasiswa, kriminalisasi semacam ini adalah cara kotor untuk membungkam hak buruh dalam memperjuangkan kepentingannya.
Tak berhenti di situ, mereka juga menyoroti buruknya transparansi perusahaan dalam memberikan slip gaji. Menurut mahasiswa, buruh berhak mengetahui secara detail setiap komponen upah maupun potongan yang mereka terima, agar tidak ada lagi ruang manipulasi yang merugikan.
“Kami, sebagai perpanjangan suara rakyat, tidak akan tinggal diam melihat penindasan terhadap kaum buruh. Apa yang terjadi di PT Mypak dan PT BPI adalah dugaan kejahatan kerja yang tidak bisa ditoleransi,” tegas Saiful Ansor, koordinator aksi.
Ia menambahkan bahwa pemotongan gaji dan minimnya transparansi hanyalah wajah lain dari praktik eksploitasi.
“Kami hadir untuk memastikan hak-hak pekerja dipenuhi dan meminta perusahaan membuka ruang dialog yang adil,” ujarnya.
Spanduk bertuliskan “Stop Eksploitasi Buruh!”, “Mahasiswa Bersama Pekerja!”, dan “Wujudkan Slip Gaji Transparan!” mewarnai jalannya aksi sejak pukul 09.30 WIB.
Tak hanya menekan perusahaan, mahasiswa juga mendesak Pengawas Disnaker Jawa Barat segera turun tangan melakukan audit dan investigasi.
Menurut mereka, pengawasan ketenagakerjaan tak boleh mandek di atas kertas, melainkan benar-benar berpihak pada buruh sebagaimana amanat UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila.
Bagi mahasiswa, aksi ini bukan sekadar demonstrasi. Ia adalah panggilan solidaritas, bahwa hak pekerja adalah hak rakyat, dan pelanggarannya adalah bentuk pengkhianatan pada keadilan sosial. (Red/Sky)