
Berita Teraktual-Kota Bekasi
Kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Panji Bangsa Kota Bekasi, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Agus Suparman, mengecam keras dugaan tindakan kekerasan yang melibatkan anggota DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim (Fraksi PDI Perjuangan), terhadap rekannya Ahmadi (Fraksi PKB) saat rapat Badan Anggaran (Banggar) pembahasan RAPBD 2026.
Dalam keterangan tertulis, Agus Suparman menilai penoyoran kepala sesama anggota dewan merupakan pelanggaran etik dan mencoreng martabat lembaga legislatif.
“Perilaku seperti ini tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang wakil rakyat. Rapat Banggar adalah forum pembahasan anggaran, bukan arena adu fisik. Tindakan tersebut lebih menyerupai perilaku preman ketimbang sikap seorang legislator,” ujar Agus Suparman. Selasa, (23/9/2025).
Agus menambahkan bahwa insiden ini bukan yang pertama kalinya menimbulkan sorotan terhadap Arif Rahman.
“Beberapa bulan lalu, ketika terjadi aksi vandalisme di gedung DPRD Kota Bekasi yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa, Arif Rahman sempat melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut mahasiswa sebagai kelompok setan. Ucapan semacam itu tidak pantas diucapkan seorang pejabat publik, dan kini yang bersangkutan kembali memicu polemik melalui dugaan tindakan fisik,” tegasnya.
Ia menilai, keberanian melakukan kekerasan terhadap kolega sesama anggota dewan menimbulkan kekhawatiran yang lebih luas.
“Jika kepada rekan kerja saja berani melakukan tindakan seperti itu, bagaimana kepada masyarakat yang seharusnya dilayani?,” kata Agus.
Agus mendesak pimpinan DPRD Kota Bekasi untuk menegakkan tata tertib internal dan memberikan sanksi sesuai ketentuan apabila dugaan tersebut terbukti, sekaligus meminta aparat penegak hukum menindaklanjuti laporan yang sudah masuk.
Sebagai bagian dari sayap Partai Kebangkitan Bangsa, Panji Bangsa menegaskan komitmennya terhadap politik yang santun, beretika, dan menghormati hukum. Agus Suparman menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh wakil rakyat menjaga marwah lembaga dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan setiap perbedaan.
(GD/Sky)